Masyarakat Cina mulai memasuki bulan ketujuh tahun bulan, yang disebut bulan Hantu Lapar, yang bermula 31 Juli ini. Demikian koran The Star dan Asia News Network memberitakan.
Masa ini dinilai sebagai ketidakberuntungan bagi warga Cina karena mereka percaya bahwa hantu bisa masuk ke raga dan jiwa sementra pintu neraka terbuka sepanjang bulan ini.
Sementara itu penganut Buddha dan Taois siap-siap memberikan persembahan kepada hantu gentayangan itu, sebuah peringatan menarik bagi suku minoritas di Cina.
Rakyat suku Yi di kota Ejia, provinsi Yunnan, yang masih singel akan berhamburan ke jalan mengikuti festival meraba-raba buah dada (tetek) kaum wanita pada hari ke-14, 15, dan 16 bulan ini. Pada hari ini bahkan para lelaki bujang lapuk sekalipun sengaja disuruh meraba tetak kaum perempuan warga mereka.
Menurut legenda, festival dimulai pada Dinasti Sui (tahun 581 s/d 619) ketika remaja suku Yi dipaksa berperang dan tewas dalam pertempuran.
Rakyat kemudian memanjatkan doa kepada yang tewas, dan itu dilakukan pada bulan ketujuh. Menurut cerita, arwah prajurit itu gentayangan karena mereka salama hidup tak pernah meraba tetek wanita.
Dan mereka minta 10 cewek yang masih suci yang teteknya belum pernah disentuh menemani mereka di alam baka. Untuk menghindari mereka yang dipilih oleh hantu-hantu gentayangan, cewek-cewek singel yang masih berusia sekitar 15 tahun, membiarkan buah dada mereka diraba-raba olah kaum laki-laki. Soalnya hantu itu tidak mau buah dada bekas diraba orang. Tradisi itu terus berlanjut sampai sekarang.
Jadi kalau ingin ikut meraba-raba, dan meremas-remas buah itu, jadilah turis ke tempat itu pada hari-hari tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar